Pages

Minggu, 06 November 2011

HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI


Hambatan komunikasi adalah:
Di dalam komunikasi selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses komunikasi. Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver.
Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif yaitu adalah (1992,p.10-11) :

Kepemimpinan


Proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok.

Tipe-tipe Kepemimpinan
a. Deserter, tipe pemimpin yang perhatiannya terhadap produksi maupun terhadap manusia
pekerjanya rendah ; gaya kepemimpinan terburuk.
b. Missionary, tipe pemimpin yang perhatiannya terhadap produksi rendah, sedangkan
perhatian terhadap manusia pekerjanya paling besar ; gaya kepemimpinan berorientasi pada
manusia pekerja.

Perubahan, Pengembangan dan Inovasi Organisasi


Perubahan Organisasi merupakan modifikasi substantif pada beberapa bagian organisasi. Perubahan itu dapat melibatkan hampir semua aspek dari organisasi, seperti jadwal pekerjaan, dasar untuk departementalisasi, rentang manajemen, mesin-mesin, rancangan organisasi, dan sebagainya.

Dorongan untuk Berubah
Alasan mendasar organisasi memerlukan perubahan adalah karena sesuatu yang relevan bagi organisasi telah berubah, atau akan berubah. Oleh sebab itu, organisasi tidak punya pilihan lain kecuali berubah juga. Perubahan ini terjadi karena adanya dorongan untuk berubah, yang berasal dari:

1. Dorongan Eksternal
Dorongan eksternal yang mendorong organisasi untuk mengadakan perubahan berasal dari lingkungan umum organisasi. Adanya aturan baru dalam produksi dan persaingan, politik, hukum baru, keputusan pengadilan, dan sebagainya akan mempengaruhi organisasi. Disamping itu, berbagai dimensi seperti teknologi, ekonomi dan sosiokultural juga mempengaruhi organisasi untuk melakukan perubahan.
2. Dorongan Internal
Pada dasarnya dorongan internal berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Adanya revisi strategi organisasi oleh manajemen puncak, akan menghasilkan perubahan organisasi. Dorongan internal lainnya mungkin direfleksikan oleh dorongan eksternal. Misalnya, sikap pekerja terhadap pekerjaannya akan bergeser, seiring bergesernya nilai sosiokultural. Akibatnya mereka menuntut suatu perubahan dalam jam kerja, atau perubahan kondisi kerja.

Dua Jenis Perubahan
Secara umum ada dua jenis perubahan dalam organisasi.
1. Perubahan Terencana
Perubahan terencana adalah perubahan yang dirancang dan diimplementasikan secara berurutan dan tepat waktu sebagai antisipasi dari peristiwa di masa mendatang.
2. Perubahan Reaktif
Perubahan reaktif adalah suatu respon bertahap terhadap peristiwa ketika muncul.
Langkah-langkah komprehensif dalam proses perubahan

Ada tujuh langkah komprehensif yang ditempuh dalam proses perubahan organisasi. Langkah-langkah tersebut yaitu:
1. Mengenali kebutuhan akan perubahan
2. Menetapkan tujuan perubahan
3. Mendiagnosis apa yang menyebabkan perlunya dilakukan perubahan
4. Memilih teknik perubahan yang sesuai untuk mencapai tujuan
5. Merencanakan implementasi untuk perubahan
6. Mengimplementasikan perencanaan perubahan
7. Mengevaluasi perubahan dan tindak lanjut

Penolakan terhadap Perubahan
Sebuah manajemen perubahan yang efektif harus mampu memahami penolakan yang sering kali mengikuti perubahan. Ada beberapa hal yang menjadi alasan terjadinya penolakan terhadap perubahan organisasi, yaitu:
1. Ketidakpastian
2. Kepentingan pribadi yang terancam
3. Perbedaan persepsi
4. Rasa kehilangan

Mengatasi Penolakan terhadap Perubahan
Untuk mengatasi penolakan terhadap perubahan yang terjadi dalam organisasi, setidaknya ada beberapa teknik yang bisa diterapkan, yaitu:
1. Partisipasi
2. Pendidikan dan komunikasi
3. Fasilitasi
4. Analisis bidang kekuatan


Bidang-bidang Perubahan Organisasi
Perubahan yang terjadi dalam organisasi, setidaknya meliputi tiga bidang umum, yaitu:
1. Struktur dan rancangan organisasi. Yang termasuk ke dalam bidang ini adalah rancangan pekerjaan, departementalisasi, hubungan pelaporan, distribusi otoritas, mekanisme koordinasi, struktur lini-staf, rancangan keseluruhan, budaya, manajemen sumber daya manusia
2. Teknologi dan Operasi, meliputi teknologi informasi, peralatan, proses pekerjaan, urutan pekerjaan, sistem pengendalian
3. Orang. Dalam hal ini yang dipengaruhi adalah kemampuan dan keterampilan, kinerja, persepsi, ekspektasi, sikap dan nilai.

Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi adalah Suatu usaha terencana yang berskala organisasi, dikelola dari puncak, dan dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas dan kesehatan organisasi melalui intervensi yang terencana dalam proses organisasi yang menggunakan pengetahuan perilaku
Teknik Pengembangan Organisasi
Ada beberapa teknik /jenis intervensi atau aktivitas secara umum yang dianggap sebagai bagian dari pengembangan organisasi, yaitu:
Aktivitas Diagnostik
Membangun Tim
Timbal Balik Survey
Pendidikan
Aktivitas Antar Kelompok
Penyelesaian Melalui Pihak Ketiga
Aktivitas Teknostruktural
Konsultasi Proses
Perencanaan Hidup dan Karier
Bimbingan dan konseling
Perencanaan dan Penetapan Tujuan


Inovasi Organisasional
Inovasi adalah Usaha yang terkelola dari suatu organisasi untuk mengembangkan produk atau jasa baru, atau kegunaan baru dari produk dan jasa yang ada
Proses Inovasi
Proses inovasi organisasi terdiri dari:
Pengembangan inovasi
Aplikasi Inovasi
Peluncuran Aplikasi
Pertumbuhan Aplikasi
Kematangan Inovasi
Penurunan Inovasi

Bentuk Inovasi
Setiap ide kreatif yang dikembangkan oleh suatu organisasi memiliki suatu tantangan yang berbeda bagi proses inovasi. Inovasi dapat bersifat:
1. Inovasi Radikal vs Inovasi bertahap
2. Inovasi Teknikal vs Inovasi Manajerial
3. Inovasi Produk vs Inovasi Proses

Kegagalan Berinovasi
Ada beberapa hal yang menjadi alasan suatu organisasi mungkin gagal dalam berinovasi, yaitu:
1. Kurangnya sumber daya
2. Kegagalan untuk mengenali kesempatan
3. Penolakan akan perubahan

Mendorong Inovasi dalam Organisasi
Tiga cara spesifik untuk mendorong inovasi dalam organisasi yaitu:
1. Sistem penghargaan
2. Budaya Organisasi
3. Intrapreneurship dalam organisasi yang lebih besar.

Komunikasi dalam Organisasi


Dalam sebuah orgnisasi diperlukan komunikasi yang baik, apalagi dalam organisasi yang besar jika tidak ada komunikasi bisa - bisa organisasi itu tidak berjalan dengan baik dan bisa - bisa bubar (jangan sampai ya).

Ada beberapa hal penting dalam berkomunikasi :

1. harus ada pembawa berita atau komunikator (sender)
2. harus ada penerima atau komunikan (Receiver)
3. berita yang akan disampaikan

1. harus ada pembawa berita atau komunikator (sender)
Jika ada suatu event yang ingin dikerjakan, maka harus ada keterangan jelas tentang event itu, jangan sampai organisasi tidak mengetahui event itu secara detail. Dalam hal ini diperlukan seorang pembawa berita.

2. harus ada penerima atau komunikan (Receiver)
Ada penyampai juga harus ada penerima, biar komunikasi tejalin, tanggapi dengan baik setiap berita yang dibawa seorang penyampai berita dan beri masukan tentang berita tersebut.

3. berita yang akan disampaikan

Ini dia yang penting, berita yang disampaikan harus benar dan bermutu. Jangan berita yang tidak jelas dibawa.

Syarat komunikasi:

1. jelas:dinyatakan dalam bahasa yang dimengerti oleh si penerima
2. tepat:tepat pada orang yang di tuju
3. sasaran:pemberian berita atau informasi harus sesui dengan yang diharapkan oleh si pengirim.

Itu dia penjelasan tentang berkomunikasi dalam organisasi.

Proses Organisasi


1.     Proses Mempengaruhi
Prosesmempengaruhi pengambilan keputusan. adalah prosesprosesmanejerialkarena secara nnyata dilaksanakan oleh para manajer. Proses-proses ini juga merupakan proses-proses organisasional karena lebih penting daripada manajer individual dalam pengaruhny apada pencapaian tujuan–tujuanorganisasi. Ketiga proses organisasi dan manejemen ini merupakan bagian vital sistem organisasi formal dan mempunyai implikasi-implikasi sangat penting terhadap perilaku organisasional.

Konflik dan Motivasi


Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antogonistik antara dua atau lebih pihak.

Jenis-jenis Konflik : 

a. Konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang (person-role conflict)
b. Konflik antar peranan (inter-role conflict)
c. Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intesender conflict)
d. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan (intrasender conflict) Konflik juga dapat dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan. Atas dasar hal ini , ada 5 jenis konflik , yaitu :
1. Konflik dalam diri individu.
2. Konflik antar individu.
3. Konflik antar individu dan kelompok.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama.
5. Konflik antar organisasi

Bentuk dan Tipe Organisasi


Organisasi dan Metode secara penulisan adalah dua kata yang berbeda dan memiliki arti yang luas. Organisasi juga memiliki arti wadah bagi suatu kelompik manusia yang terdiri dari individu-individu yang berbeda yang masing-masing individu tersebut saling terkait satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Istilah organisasi dapat diartikan juga wadah dan proses.
Wadah adalah sekelompok manusia untuk saling bekerja sama.
Proses adalah pengelompokan manusia dalam suatu kerja sama yang efisien.

Macam – macam Organisasi Dari Segi Tujuan


Perkembangan ekonomi telah mendorong terbentuknya organisasi dalam berbagai bentuk. Dari segi unit usaha maupun dari segi tujuan yang ada disekeliling kita, dapat diamati bahwa masing-masing unit usaha mempunyai karakteristik yang berbeda-beda baik dari segi skala usaha untuk mencapai tujuan masing-masing organisasi, kepemilikan, permodalan, pembagian laba sampai tanggung jawab.

Berdasarkan karakteristik yang berbeda tersebut maka tiap unit usaha memerlukan pengelolaan yang berbeda pula. Setiap organisasi yang didirikan dapat berbentuk Organisasi Niaga (Perseroan Terbatas, CV, Joint Ventura, Fa, Koperasi, Trust, Kartel, Holding Company), Organisasi Sosial maupun Organisasi Regional dan Internasional.